Never stop to improve and be better.
https://m.badmintonindonesia.org/app/information/newsDetail.aspx?/9062
Marcus : We are grateful for this year's result. We played well, it was just that the opponents in the final were good. They had played good too at that time, never losing a game (coming to the final). They were being solid. At the end they were doing some pretty daring speculations.
Kevin : We had tried our best today, and perhaps a bit unlucky too because we had the lead in the end of the third game. Today, they played with such consistency and didn't make many unforced errors.
Marcus: Definitely we have tried our best. We fought in the first game and we lost. In the second game we changed our strategy, slowing down the pace a bit, and we have found the pattern there. But in the third game they tried to turn the pace up again. We had done our maximal effort, and we caught up with them. We did our best and lead 19-18 near the end, but they came forward to the net again. Yeah, I guess, maybe it just wasn't meant to be.
Kevin : When we were leading 19-18 I did feeling rushed a bit and got to eager. Wanted to make the initiative first but it didn't work out and we ended up losing the points.
(All England Open 2020) Kevin/Marcus Finis Di Posisi Dua
(Birmingham, 15/3/2020)
Pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon harus puas di posisi dua All England Open 2020. Pada babak final, Kevin/Marcus harus mengakui keunggulan lawannya, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang) dengan skor 18-21, 21-12, 19-21.
Meski tak berhasil menduduki podium juara, pencapaian Kevin/Marcus kali ini jauh lebih baik dari hasilnya di tahun lalu. Pada All England Open 2019, Kevin/Marcus terhenti di babak pertama.
“Hasil tahun ini kami syukuri saja. Main juga sudah baik, cuma di partai final lawannya memang bagus. Mereka lagi bagus juga, belum pernah kalah satu game pun. Lagi rapet juga mereka. Di akhir-akhir mereka melakukan spekulasi yang cukup nekat juga,” kata Marcus.
“Hari ini kami sudah coba yang terbaik, mungkin sedikit kurang hoki juga. Karena di akhir game kami sudah sempat leading. Hari ini mereka bermain dengan sangat konsisten dan nggak banyak melakukan kesalahan sendiri,” ungkap Kevin.
Kevin/Marcus memulai pertandingan dengan kehilangan game pertamanya. Beranjak ke game dua, mereka mulai menguasai permainan dan berhasil menang meyakinkan dengan 21-12. Sayang pada game penentu, perjalanan Kevin/Marcus tak semulus sebelumnya.
Mereka ketinggalan 0-6 di awal game ketiga. Endo/Watanabe secara konsisten terus memimpin jalannya pertandingan. Di sisi lain, Kevin/Marcus juga berusaha mengejar ketertinggalannya. Kevin/Marcus berhasil menyalip satu poin di posisi kritis menjadi 19-18. Sayang akhirnya tiga poin beruntun harus hilang dari tangan pasangan Indonesia. Endo/Watanabe pun sukses memastikan kemenangannya.
“Pastinya kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Game pertama kami sudah fight, terus memang kalah. Game kedua kami ubah strategi, mainnya agak dipelanin sedikit, di situ sudah ketemu polanya. Tapi game ketiga mereka coba mempercepat permainan lagi. Kami sudah coba melakukan dengan maksimal, kami juga sudah mengejar. Kami sudah melakukan yang terbaik. Akhir-akhir kami juga unggul 19-18, tapi mereka maju lagi nempel ke net. Ya mungkin belum rejeki ya,” jelas Marcus.
“Waktu kami unggul 19-18 memang sedikit buru-buru ya. Pengen menyerang duluan malah mati sendiri,” timpal Kevin.
Dengan demikian, Indonesia dipastikan pulang dengan satu gelar juara dari Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan satu posisi runner up dari pasangan ganda putra, Kevin/Marcus.
Hasil lengkap pertandingan final All England Open 2020, Kamis (15/3), bisa dilihat
di sini. (*)